Oleh : Siti Junaida
Mata Kuliah : Managemen Organusasi, 2012-1
Prodi/Fak : Ilmu Teknologi Pangan/Pertanian,
Universitas Yudharta
Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja merupakan salah
satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuan. Karena sumber daya manusia
merupakan elemen strategis dalam organisasi yang harus diakui dan diterima oleh
perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia, maka perusahaan tidak dapat
memproduksi barang dan jasa yang dihasilkan. Akan tetapi sumberdaya manusia
atau tenaga kerja juga harus dilihat dari beberapa aspek seperti tingkat
pendidikan tenaga kerja, skill (keterampilan) sehingga tenaga kerja yang ada
merupakan tenaga kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga berkualitas dan
sesuai dengan kriteria atau harapan dari
perusahan yang dibutuhkan.
Pada dasarnya produktivitas merupan suatu
sikap mental yang selalu mempunyai pandangan kehidupan mengenai pelaksanaan
produksi didalam suatu perusahaan,
Produktivitas mempunyai dua dimensi,
yaitu efektivitas yang mempengarah pada pencapaian untuk kerja yang maksimal
yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.
Yan kedua efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan imput dengan
realitas penggunaannya atau bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan.
Meningkatkan roduktivitas kerja
Salah satu cara potensial tertinggi dalam meningkatan produktivitas
kerja adalah mengurangi jam kerja yang tidak effektif. kesempatan utama dalam
meningkatkan produktivitas kerja terletak pada kemampuan individu, sikap
individu dalam bekerja serta menajemen organisasi kerja. Setiap tindakan
perencanaan peningkatan produktivitas mencakup tiga tahap yaitu:
1.
Faktor
makro
2.
Mengukur
pentingnya setiap faktof dan menentukan prioritasnya.
3.
Merencanakan
sistem tahapan untuk meningkatkan kemampuan pekerja.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi
suatu perusahan dapat didukung oleh beberapa factor yang mempengruhi
produktivitas kerja. Anoraga dan Suyati (1995) menyimpulkan
bahwa faktor-faktor yang dominan dalam meningkatkan produktivitas kerja, antara lain :
1.
Pendidikan
dan pelatihan
2.
Motivasi
3.
Kontrol
diri
4.
Keterampilan
5.
Sikap
dan etika kerja
6.
Gizi
dan kesehatan
7.
Tingkat
penghasilan
8.
Linkungan
kerja dan iklim kerja
9.
Teknologi
10.
Sarana
produksi
11.
Jaminan
sosial
12.
Manajemen
13.
Kesempatan
berprestasi
Pengukuran
Produktivitas Kerja
Pengukuran
produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat
efisiensi dan efektifitas tenaga kerja dalam menghasilkan suatu hasil kerja
dalam sebuah perusahaan. Semakin produktif tenaga kerja maka hasil pekerjaannya
akan terlihat baik. Sedangkan tingkat produktivitas dapat diukur dengan:
1.
Penggunaan waktu :
Penggunaan
waktu kerja yang digunakan tenaga kerja untuk menghasilkan output dan sebagai
alat ukur produktivitas kerja meliputi :
a. Kecepatan waktu kerja
b. Penghematan waktu kerja
c. Kedisiplinan waktu kerja
d. Tingkat absensi
2.
Output yang dihasilkan:
Banyaknya
output yang dihasilkan oleh tenaga kerja juga digunakan sebagai alat ukur
produktivitas kerja dimana semakin banyak output yang dihasilkan pekerja maka
produktivitas kerja dan tenaga kerja akan semakin baik. Banyaknya output yang
dihasilkan pun harus diikuti dengan kualitas barang yang diproduksi.
Pengukuran
produktivitas kerja inilah yang digunakan sebagai sarana untuk menganalisa dan
mengukur efisiensi produksi. Selain itu juga digunakan untuk menentukan target
pada produksi berikutnya serta untuk menentukan upah tenaga kerja yang
memproduksi barang tersebut.
Tujuan
dari pengukuran produktivitas kerja itu sendiri yaitu untuk
membandingkan pertambahan hasil produksi dari waktu ke waktu, pertambahan
pendapatan dari waktu ke waktu, pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke
waktu, membandingkan jumlah hasil sendiri dengan orang lain, serta komponen
prestasi sendiri dengan prestasi orang lain.
Produktivitas
kerja juga dapat diukur dengan menggunakan dua cara yaitu (Physical
Producivity dan Value Productivity. Physical Productivity) yaitu
produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size), berat, panjang, berat,
banyaknya unit, waktu dan banyaknya tenaga kerja. Sedangkan (Value Productivity)
yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang.
Ruang Lingkup Produktivitas
Paul Maili
mengemukakan pandangan terhadap produktivitas melalui ruang lingkup sebagai
berikut:
1. Ruang Lingkup Nasional
Memandang
negara secara keseluruhan. Disini diperhitungkan faktor-faktor secara sederhana
seperti buruh, capital, manajemen, bahan mentah dan sumber lainnya sebagai
kekuatan yang mempengaruhi barang-barang ekonomi dan jasa. Lingkungan ini
menggambarkan pengaruh seluruh fakor menjadi satu daripada memisahkannya
menjadi kelompok-kelompok tertentu.
2. Ruang Lingkup Indusri
Dalam
hal ini factor factor yang berhubungan dan berpengaruh dikelompokkan dalam
industri yang sejenis misalnya industry perdangan, perhubunan, perdagangan dan lain-lain
3. Ruang Lingkup Perusahaan dan
Organisasi
Pada suatu
perusahaan atau organisasi akan terlihat pengaruh hubungan antara beberapa
faktor. Keluaran per jam orang dapat diukur dan dibandingkan dengan perusahaan
lain. Kemampuan, tingkat pengembalian modal, pemenuhan anggaran dapat
memberikan suatu ukuran bagaimana seluruh daya diolah untuk menghasilkan
keluaran tertentu. Dalam suatu organisasi, produktivitas tidak hanya ditentukan
oleh baik tidaknya tenaga kerja.
4. Ruang Lingkup Perorangan
Produktivitas
kerja perorangan dipengaruhi oleh lingkungan kerja serta peralatan yang
digunakan, proses dan perlengkapannya. Dalam hal ini timbul satu faktor yang
mempengaruhi yang sulit diukur yaitu motivasi. Motivasi sangat dipengaruhi oleh
kelompok kerja lainnya dan alasan mngapa seseorang melakukan pekerjaan
tersebut.
Daftar Pustaka
Anoraga dan Suyati. 1991. Psikologi
Industri dan Psikologi Sosial. Jakarta: Pustaka Jaya
Aprilian, Tomas (2010),”
Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Struktur Rangka Atap Baja
(Studi Kasus Proyek Pembangunan Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta Jawa
Tengah)”, Skripsi Telnik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret (2010)